Jumat, 13 Juni 2014

Efaktivitas teknik "CCTV" dalam Pemantauan Program PAUD di Wilayah Pedesaan



ABSTRAK

Gojali, S.H.I. 2014. ”Efektivitas Teknik CCTV dalam pemantauan  program PAUD di Wilayah Pedesaan.” Karya tulis Diajukan dalam rangka mengikuti Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014.

Kata kunci : Cepat, Cermat, Tepat, Valid

Lembaga PAUD yang ada di wilayah pedesaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan adanya penataan, pengaturan dan pengelolaan yang baik. Langkah-langkah tersebut harus dikonsepkan secara sistematis. Manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan, dalam hal ini pengelolaan lembaga PAUD menitik beratkan pada 4 komponen, yaitu: Pendidik dan Tenaga Kependidikan., Peserta didik, Sarana prasarana, dan Pengelolaan Keuangan. Eksistensi lembaga harus dibangun sendiri mungkin dengan menentukan perencanaan yang jelas.
CCTV merupakan sebuah teknik yang efektif dalam pemantauan program PAUD di wilayah pedesaan. CCTV merupakan akronim dari  Cepat, Cermat, Tepat, dan Valid. Seorang Penilik dalam melakukan kegiatan pemantauan harus bekerja cepat, bertindak cermat, mementukan sasaran pemantauan dengan tepat, dan informasi yang dihasilkan merupakan data yang valid atau adjective.
        Inovasi Gagasan Teknik CCTV dalam pemantauan  program PAUD di Wilayah Pedesaan antara lain dalam pelaksanaannya dibutuhkan kecepatan atau cekatan yang dilakukan dengan cermat penuh kehati-hatian, menentukan pemantauan yang tepat sasaran sehingga menghasilkan informasi yang valid. Ciri khas dari teknik CCTV adalah peningkatan mutu PAUDNI dilakukan dengan cepat, cermat, tepat sasaran dan data yang dihasilkan merupakan data valid yang tingkat kebenaran atau keabsahan informasi dapat dipertanggungjawabkan.




BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan sejak dini merupakan salah satu kunci mengatasi keterpurukan bangsa, khususnya dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang handal. Berbagai penelitian bidang neurologi menunjukkan, bila anak distimulasi sejak dini, maka akan ditemukan genius (potensi paling baik/unggul) dalam dirinya. Setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar (limitless capacity to learn) yang inheren (telah ada) dalam dirinya untuk dapat berpikir kreatif dan produktif. Oleh karena itu, anak memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas tersembunyi tersebut (unlocking the capacity) melalui pembelajaran bermakna seawal mungkin. Bila potensi pada diri anak tidak pernah terealisasikan, maka itu berarti anak telah kehilangan peluang dan momentum penting dalam hidupnya, dan pada gilirannya negara akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu dari lima program prioritas pembangunan pendidikan nasional. Menindaklanjuti kebijakan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perluasan akses dan mutu layanan PAUD sampai ke Pedesaan. Animo masyarakat di wilayah pedesaan terhadap layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya lembaga PAUD di berbagai tempat sampai ke Pelosok Desa seperti Jamur yang tumbuh saat musim penghujan ada yang berskala kecil maupun besar, didirikan oleh perorangan maupun lembaga atau kelompok. Diantaranya Kecamatan Putussibau Selatan Kab. Kapuas Hulu pada tahun 2014 terdapat … Lembaga PAUD
Lembaga PAUD agar dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan adanya penataan, pengaturan, pengelolaan dan kegiatan lain yang sejenis. Langkah-langkah tersebut harus dikonsepkan secara sistematis. Manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan, dalam hal ini pengelolaan lembaga menitik beratkan pada 4 komponen, yaitu: Pengelolaan tenaga kerja, Pendidik dan Tenaga Kependidikan., Peserta didik, Sarana prasarana, dan Pengelolaan Keuangan. Eksistensi lembaga harus dibangun sendiri mungkin dengan menentukan perencanaan yang jelas. Hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut diatas adalah: adanya aturan manajemen Program Pendidikan, adanya aturan manajemen Sumber Daya Manusia, adanya aturan manajemen keuangan, dan adanya aturan manajemen Sarpras.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan penyelenggara / pengelola dalam menyusun administrasi lembaganya masih sangat lemah. Penyelenggara / pengelola tidak dapat menyediakan administrasi yang efektif dan efisien untuk menunjang lembaganya sehingga kemajuan lembaga PAUD mangalami kendala yang pada akhirnya kualitas mutu layanan PAUD rendah.
Dalam pengelolannya, lembaga PAUD memerlukan adanya monitoring secara berkelanjutan, teratur, dan berjenjang dari Penilik guna mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik dan untuk mengetahui apakah Lembaga PAUD mengalami kemajuan atau tidak. Fokus monitoring adalah pemantauan pada pelaksanaan pengelolaan Lembaga PAUD, bukan pada hasilnya.
Pengertian monitoring / pemantauan menurut Siagian (1970:107) : mengemukakan bahwa pengawasan sebagai proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjalin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan sebelumnya.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya menyebutkan Tugas pokok Penilik adalah metaksanakan kegiatan pengendatian mutu dan evaluasi dampak program PAUD NI. Salah satu unsur kegiatan pengendalian mutu adalah melaksanakan pemantuan program PAUDNI.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan yang dilakukan Penilik melalui cara langsung dan cara tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan seperangkat kegiatan pemantauan yang sama yaitu kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan, mencatat, mengolah informasi dan melaporkan hasil kegiatan monitoring.
Kenyataan dilapangan kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengolah informasi dan melaporkan hasil kegiatan pemantauan yang dilakukan Penilik belum dapat memberikan hasil yang kongkrit atas persoalan lemahnya penyelenggara dalam mengelola lembaga PAUD di wilayah pedesaan. Berdasarkan pengamatan penulis terdapat beberapa kendala yang dialami oleh penilik dalam melakukan pemantauan. Kendala tersebut antara lain:
1.    Informasi yang dihasilkan bias (menyimpang) sehingga relatif sulit dicek
2.    Adanya perbedaan persepsi dalam pengisian instrument pemantauan.
3.    Masalah muncul bila daftar isian jatuh pada lembaga PAUD yang tidak serius mengisi instrumen. Tidak serius ini dapat karena disengaja atau tidak.
Menyimak permasalahan seperti diuraikan di atas, maka penulis berusaha menumbuhkembangkan lembaga-lembaga PAUD yang ada di wilayah pedesaan dengan melaksanakan pemantuan menggunakan teknik CCTV (Cepat, Cermat, Tepat, dan Valid).
CCTV merupakan suatu teknik yang efektif dalam pemantauan program PAUD di wilayah pedesaan karena pemantauan dilakukan dengan cepat, cermat, tepat sasaran dan data yang dihasilkan merupakan data valid yang tingkat kebenaran atau keabsahan informasi dapat dipertanggung jawabkan sehingga akan menghasilkan dampak positif bagi perkembangan lembaga PAUD.


B.  Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang seperti yang telah penulis kemukakan pada bagian terdahulu. Untuk lebih mempertajam bahasan, maka masalah ini dibagi dalam beberapa sub masalah, yaitu:
1.    Apa pengertian teknik CCTV ?
2.    Bagaimana teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan ?
3.    Apa pentingnya teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan ?
4.    Apa prinsip teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan ?
5.    Apa dampak teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan ?

C.  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk:
1.    Menjelaskan pengertian teknik CCTV.
2.    Menjelaskan bagaimana teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan.
3.    Menjelaskan tentang pentingnya teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan.
4.    Menjelaskan tentang prinsip teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan.
5.    Menjelaskan tentang dampak teknik CCTV dalam pemantauan program PAUD di wilayah Pedesaan.